
Pulau Bali dikenal memiliki keindahan alam dan budaya yang begitu mempesona. Bali seakan tidak dapat dipisahkan dengan keunikan warisan budayanya yang sangat mengagumkan. Setiap membicarakan Bali, dari segala perspektif selalu menempatkan seni dan budaya dalam posisi sentral. Oleh karenanya, warisan seni dan budaya wajib dijaga, dipelihara dan dilestarikan.
Eksotisme antara alam, seni dan budaya ini terjalin harmonisasi yang turun temurun hingga menjadi tradisi. Salah satu warisan tradisi itu adalah sistem irigasi yang sudah ada sejak abad ke 11 dengan istilah subak.
Subak menjadi salah satu warisan leluhur yang hingga kini masih tetap dijaga kelestariannya. Bagi masyarakat Bali, subak tidak hanya sekedar sistem irigasi tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi rakat Bali itu sendiri. Dalam pandangan rakyat Bali, subak adalah gambaran langsung dari filosofi Tri Hita Karana tersebut.
Peradaban yang terus berkembang menjadikan perubahan sebagai sesuatu yang abadi, begitu juga dengan subak. Dalam era globalisasi, subak mengalami perubahan yang disebabkan oleh pengaruh perkembangan teknologi, transformasi dan komunikasi.
Bertemunya nilai subak tradisional dengan nilai modernisasi globalisasi memungkinkan tersdesaknya nilai tradisional atau menjadi nilai baru. Peradaban yang terus berkembang tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi luhur subak tradisional yang terabadikan dengan baik dalam wadah organisasi Museum Subak.
Museum Subak Tabanan yang berlokasi di kabupaten Tabanan Bali adalah sebuah museum yang memamerkan tentang koleksi alat-alat pertanian tradisional yang dipakai dalam bertani dan sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali. Museum Subak berkomitmen mengabadikan sejarah subak di Bali, meneruskan informasi kepada generasi penerus bangsa serta bersinergi dalam perkembangan peradaban teknologi.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi mendorong semua kalangan untuk terus berkembang termasuk Museum Subak. Teknologi masa kini mampu memberikan informasi dalam penyajian yang lebih menarik dan menggunakan aplikasi Augmented Reality (AR).
Aplikasi Augmented Reality Subak Tabanan
Aplikasi Augmented Reality Subak merupakan teknologi terbaru dalam menunjang eksistensi musiam subak di masa kini. AR subak memberi pengalaman kepada pengunjung untuk merasakan pengalaman visual sistem subak di Bali. Berbagai peralatan dan artefak subak yang secara interaktif dan atraktif dapat dirasakan pengguna serta memberikan pengalaman yang luar biasa bagi penggunanya. Dengan mode free gudeing pengunjung secara mandiri dapat mengetahui informasi artefak dalam Museum Subak.
AR dapat diunduh di Google Play Store masing-masing (Google Play). AR Subak menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris. AR Subak ini sangat mudah digunakan, serta memberikan banyak informasi mengenai Museum Subak serta memberikan edukasi pertanian subak.
Link Play Store Augmented Reality Subak Tabanan.
Leave a Reply