Cerita Hero Dota 2: Phantom Assassin, Pembunuh Berdarah Dingin

Pada cerita kali ini, hero Dota 2 yang akan dibahas yaitu mengenai seorang Assassin. Seorang Assassin yang dikenal dengan kesadisannya dengan one hit one kill, yaitu Phantom Assassin. Phantom Assassin adalah salah satu hero hard carry yang bisa diandalkan di late game.

Phantom Assassin memiliki kompleksitas rendah yang berarti mudah dimainkan, karena skill-skillnya tidak memerlukan teknik tertentu untuk menggunakannya dan Phantom Assassin hanya mengandalkan serangan fisik (right click hero).

Hero seperti Phantom Assassin ini, di awal game sangat lemah terhadap hero-hero yang mengandalkan magic seperti InvokerQueen of PainCrystal Maiden dan lainnya. Tapi, semua itu akan berbalik saat Phantom Assassin sudah memiliki item yang bernama Black King Bar.

Skill Phantom Assassin

Phantom Assassin memiliki tiga skill aktif (+ tambahan efek skill pasif dari skill aktifnya) dan satu ultimate skill. Masing-masing skill memiliki sejarahnya.

1. Stifling Dagger

Skill Phantom Assassin

Skill pertamanya yaitu Stifling Dagger. Teknik melempar dagger ini adalah kemampuan pertama yang dipelajari oleh The Sister of the Veil. Dengan skill ini, Phantom Assassin memberikan damage sekaligus memberikan efek slow kepada lawan.

Melemparkan pisau ke musuh, melambatkannya, memberikan damage, vision, dan efek dari item atau skill layaknya menyerang biasa. Stifling Dagger adalah alat utama Phantom Assassin untuk early game, karena bisa digunakan untuk hampir semua hal, mulai dari farming, harass, inisiasi gank, ataupun mengejar musuh.

Karena punya mana cost yang sangat kecil, Phantom Assassin juga bisa menggunakannya berkali-kali. Selain itu, karena menghasilkan efek yang sama dengan serangan fisik, skill ini juga bisa menghasilkan damage yang sangat besar di late game kalau punya item seperti Desolator, Battlefury, ataupun Skull Basher.

2. Phantom Strike

Skill Phantom Assassin

Skill kedua adalah Phantom Strike. Skill ini digunakan Phantom Assassin untuk membunuh lawan secara cepat atau juga untuk digunakan kabur dari serangan lawan. Berpindah ke unit musuh atau teman dan memberikan bonus attack speed ketika menyerang musuh.

Phantom Assassin dapat mengambil satu level Phantom Strike untuk kabur atau mengambil last hit ketika membunuh hero. Karena memiliki mana cost yang cukup tinggi, Phantom Assassin harus bijak untuk tidak menggunakannya terlalu sering menggunakannya di awal permainan.

Satu hal yang perlu diingat ingat, efek bonus attack speed dari skill ini akan hilang seketika Phantom Assassin menyerang unit lain dalam durasi efek Phantom Strike.

3. Blur

Skill Phantom Assassin

Skill ketiga adalah Blur. Diceritakan kalau The Sister of the Veil diajarkan untuk melakukan meditasi agar dapat memprediksi gerakan lawan dan hasil dari meditasi tersebut adalah adanya kemampuan Blur yang dimiliki oleh Phantom Assassin.

Phantom Assassin memiliki kemampuan untuk menghindari serangan fisik. Ketika diaktifkan, ia akan menyamarkan dirinya dari mini map ketika jauh dari hero musuh. Jika menggunakan Aghanim’s Scepter, Blur tidak punya fading delay alias instan, punya efek dispel, serta punya cooldown yang lebih singkat.

Jika berhasil membunuh hero lawan, semua cooldown skill Phantom Assassin akan hilang. Blur dapat menjadi salah satu cara Phantom Assassin untuk tetap hidup dan melakukan farming dengan tenang. Musuh yang jarang memperhatikan lokasi lain di peta tidak akan sadar akan kehadiran Phantom Assassin, karena memang ikon hero Phantom Assassin tidak akan muncul di mini map jika jauh dari hero musuh.

Blur juga dapat mendeteksi hero yang mendekat pada jarak 1600 unit. Namun, Blur tidak dapat mendeteksi hero invicible atau memiliki spell immune. Blur juga stack dengan sumber evasion lain dengan metode perkalian.

Jika Phantom Assassin memiliki Butterfly, maka total evasion yang dimiliki oleh Phantom Assassin adalah (50% x 35%) + 50% = 67,5%.

4. Coup de Grace

Skill Phantom Assassin

Ultimate skillnya adalah Coup de Grace. Skill ini merupakan critical skill yang legendaris dari Phantom Assassin. Coup de Grace diambil dari Bahasa Prancis yang artinya adalah pukulan belas kasihan. Pada abad pertengahan terutama untuk kesatria yang mengalami luka parah atau nyaris mati, baik itu karena peperangan, dueling atau pertarungan, pukulan belas kasihan ini sering kali dilakukan meskipun tidak selalu.

Dengan tujuan untuk mengakhiri penderitaan sang kesatria, alat yang digunakan biasanya adalah belati panjang dan kecil untuk memberikan tusukan yang cukup dalam menembus jantung sehingga menyebabkan sang kesatria tewas seketika.

Phantom Assassin memiliki peluang untuk mengeluarkan critical damage pada setiap serangannya. Karena bergantung pada “keberuntungan”, Phantom Assassin tidak dapat benar-benar mengandalkan skill pasif ini. Inkonsistensi inilah yang menjadi kelemahan Phantom Assassin.

Namun setidaknya, sekalinya mendapatkan critical, ia bisa dengan cepat membunuh hero lawan sekaligus menguntungkan tim dalam teamfight.

Kisah Phantom Assassin Dota 2

Setelah penjelasan mengenai skill dari Phantom Assassin, sekarang kita mencari tahu tentang sang Assassin. Phantom Assassin mempunyai nama asli Mortred. Mortred sendiri diambil dari nama seorang kesatria yang berhianat dan membunuh King Arthur pada Battle Of The Camlann.

Setiap Phantom Assassin yang tergabung dalam Sisters of the Veil dilarang untuk menyebutkan namanya. Namun Mortred menjadi satu-satunya Assassin yang melanggar aturan itu. Jumlah anggota dari Asosiasi Assassin ini tidak diketahui dan kemungkinan besar semua anggotanya adalah Wanita. Itulah mengapa sebutan mereka adalah Sisters of the Veil.

Sisters of the Veil merupakan asosiasi pembunuh yang percaya bahwa pembunuhan adalah sesuatu yang sakral dan bagian dari perintah alam. Untuk memenuhi perintah tersebut, mereka memilih anak-anak dengan ramalan untuk dilatih menjadi Phantom Assassin.

Anak-anak tersebut dibesarkan tanpa identitas, hanya untuk mengabdi kepada Sisters of the Veil. Target mereka rendom, yang mereka dapatkan dari meditasi atau ramalan. Di mana tidak ada hubungannya dengan kasta, level maupun tingkatan.

Target yang mereka bunuh dianggap sebagai pengorbanan dan mati di tangan mereka dikatakan sebagai suatu kehormatan.

Death at my hands is an honor

Dalam asosiasi ini, setiap Phantom Assassin yang gugur maka Phantom Assassin yang lain akan menggantikannya. Karena sesuatu yang tidak pasti itu dan berdasarkan oleh ramalan, Dark Willow percaya bahwa Mortred hanya dimanfaatkan.

You’re being used, Mortred!

You really do whatever that list tells you to do

Mortred selalu membawa daftar targetnya dan kemungkinan hanya ada 5 nama dalam setiap daftar yang dia bawa.

I’m not one of the five names on the list right?

One down, four to go

Karena saking acaknya target dari Phantom Assassin ini, terkadang nama dari salah satu member Sisters of the Veil masuk dalam daftar target. Sisters of the Veil akhirnya berjaga-jaga dengan membuat sebuah item, di mana nantinya apabila seorang Phantom Assassin harus membunuh sesama Phantom Assassin, mereka memiliki item untuk melindungi diri.

Item itu adalah Codicil of the Veiled Ones atau Immortal dari Phantom Assassin. Setiap Phantom Assassin menutupi wajahnya dengan sebuah tudung yang terbuat dari sutra. Dikatakan bahwa tudung ini memiliki makna metafisika yang membuat mereka tersembunyi dan tidak terlihat.

Bahkan Mortred mempercayai bahwa hantu atau orang yang sudah matipun tidak akan mampu melihat wajah di balik tudung itu.

Even in death, you’ll not see beyond the phantom veil

Mortred juga mengatakan kalau ia membunuh demi memenuhi pattern dari tudung itu.

The Veiled Oracle names a name and I move to take that life

The pattern of the veil requires it

Selain itu ada informasi bahwa di suatu tempat bernama Revtel, di sana Sisters of the Veil memiliki transaksi perjanjian yang sepertinya ilegal. Meskipun tepatnya perjanjian seperti apa itu belum jelas, namun desas-desusnya sudah terdengar bahkan sampai ke telinga informan kesayangan di Dota 2 yaitu Pangolier.

Pangolier memperingatkan Mortred kalau apa yang sudah diperbuat oleh Sisters of the Veil akan membuat sang raja marah jika hal itu sampai terdengar dan raja mengetahui pergerakan Sisters of the Veil.

Word has spread about what happened in revtel

The Merchant Kings will not be too happy with your sisters

Sisters of the Veil atau para Phantom Assassin hanya mematuhi perintah dari The Veiled Oracle atau The Veiled Ones. Mereka akan membunuh siapapun nama yang diberikan oleh The Veiled Ones.

Siapa sebenarnya The Veiled Ones ini tidak dikatakan secara pasti. Namun ada spekulasi yang mengatakan kalau Oracle adalah The Veiled One. Hal ini dipertimbangkan dengan adanya The Contract yang dimunculkan sebagai Introduction Game Play Nemesis Assassin yang dilaksanakan tahun 2014 lalu.

oracle

Diceritakan bahwa Oracle sengaja memancing Mortred datang ke tempatnya atau mungkin Oracle sendiri sudah memprediksi bahwa Mortred akan datang untuk membunuhnya. Ia sudah memprediksi banyak hal, mulai dari pertemuannya dengan Mortred, kemungkinan ia terbunuh oleh Mortred atau kemungkinan Mortred terbunuh olehnya.

Namun ada makhluk lain yang akan membunuhnya, makhluk yang memiliki kemiripan yang sama. Dengan memanfaatkan keingintahuan Mortred atas hal-hal yang berhubungan dengan dirinya sendiri, Oracle memberikan kontrak kepadanya dengan daftar nama-nama yang harus dibunuh oleh Mortred.

Sebagai uang muka Orekold memberikan sebuah pedang kepada Mortred untuk membunuh target-targetnya.

Ternyata kisah mengerikan tentang Phantom Assassin tidak hanya mengenai background hidupnya saja, tetapi sampai ke pedang yang dimilikinya pun memiliki sejarah berdarah. Manifold Paradox, sepasang pedang Arcana Phantom Assassin juga menyimpan sebuah cerita mengerikan.

Arcana Phantom Assassin

Pedang tersebut ditempa oleh seorang pandai besi bernama Craler. Keluarganya telah menghabiskan waktu sampai 11 keturunan untuk dapat menyelesaikan pedang tersebut.

Begitu tajam sampai dapat membelah realita. Didalam realita yang terbelah itu Craler melihat dirinya sendiri beberapa waktu yang lalu sedang menggenggam pedang yang sama ditangannya. Dengan sifat serakahnya, ia menebas dirinya sendiri itu agar ia memiliki dua pedang kembar yang sama hebatnya.

Namun sayang, keserakahannya membuatnya tewas. Karena ia menebas dirinya dimasa lalu itu artinya dirinya yang sekarang dapat merasakan sakit yang sama.

Ia terbunuh oleh dirinya sendiri, itulah mengapa Manifold Paradox menjadi dua buah pedang kembar yang saat ini dimiliki oleh Mortred. Fakta-fakta yang ditemukan mengenai Mortred adalah bahwa bukan hanya karena ia seorang Phantom Assassin tetapi ia memang mebunuh karena ia menyukainya.

Just admit it Phantom Assassin, you kill because you like it

Phantom Assassin selain dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin, ia juga sepertinya dikenal sebagai sosok yang cantik dan misterius.

Ah to share the field of battle with such beauty is an honor

I wish I could have got a better look at you, Phantom Assassin

Namun ada juga yang sepertinya takut dengan Phantom Assassin.

Phantom Assassin you’re not here for me are you

Satu lagi informasi bahwa Mortred mempelajari semua skillnya dari The Proving Grounds, tempat di mana seluruh Phantom Assassin ujuk kebolehan dan kemampuan yang sudah dipelajari. Itulah kisah Mortred sang Phantom Assassin.

Redaksi

I am just a grain of sand in the desert. Please don't insult me!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Press ESC to close